Sunday, 27 December 2015

Kupas Tuntas Tentang 'Ain (Pandangan Jahat) Dan Cara Mengobatinya


Kupas Tuntas Tentang 'Ain (Pandangan Jahat) Dan Cara Mengobatinya
Kupas tuntas tentang penyakit 'ain... Sebuah penyakit misterius yang ternyata tidak hanya menimpa anak-anak atau balita, Namun juga orang dewasa, bahkan harta benda...

Kupas Tuntas Tentang 'Ain (Pandangan Jahat) Dan Cara Mengobatinya
Hadits tentang penyakit Ain


Ibu A : "Ini loh, anak saya belum genap dua tahun paling pintar diantara teman - teman sebayanya. Sudah bisa lari - lari, udah pinter ngomong, makannya lahap, makanya badannya montok. Duh, senengnya..."

Ibu B : "Baguslah, iya Si A emang pinter ya? Anak saya malah baru bisa jalan lebih dari 15 bulan. Makannya juga susah banget nih..."

Nah, waktu malamnya, si A rewel tidak seperti biasanya. Tidak mau menyusu. Kejadian itu berlangsung terus menerus hingga beberapa bulan lamanya. Tibalah waktunya si A disapih, namun dia masih enggan makan.

Sepanjang malam rewel tanpa sebab, sehingga membuat badannya kurus kering. Sering sakit dan tidak lincah seperti sebelumnya. Setelah periksa ke DSA (Dokter Spesialis Anak), sang Dokter pun mengatakan tidak ada indikasi medis apapun.


Apa itu Penyakit 'Ain?

Secara bahasa, penyakit ‘Ain itu diambil dari kata ‘ana-Ya’inu (bahasa Arab) artinya apabila ia menatapnya dengan matanya. Asalnya dari kekaguman orang yang melihat sesuatu, kemudian diikuti oleh jiwanya yang keji, kemudian menggunakan tatapan matanya itu untuk menyampaikan racun jiwanya kepada orang yang dipandangnya. Sehingga, apa yang dilihat oleh hati yang hasad dapat membahayakan Orang lain.

Penyakit 'Ain bukanlah penyakit medis, tetapi dapat mengganggu kesehatan Orang yang terkena 'Ain. Yang paling rentan terkena penyakit 'Ain adalah anak - anak dan Balita, karena mereka masih lemah dan belum bisa membentengi dirinya sendiri dari pengaruh jahat di sekitarnya. Tidak menutup kemungkinan, akan menimpa Orang Dewasa, Ibu Hamil, Hewan, bahkan Harta Benda.

Dari Ilustrasi kasus di atas, terlihat jelas bahwa Ibu A tengah menceritakan tentang kepintaran anaknya kepada Ibu B. Namun, kondisi anak Ibu B tidaklah lebih baik dari Si A. Secara tersirat, Ibu B merasa iri dengan perkembangan Si A yang bagus.

Dari perbincangan inilah, panah hasad mengenai si A. Sehingga, menyebabkan malamnya si A rewel. Padahal, dari lisannya meluncurkan pujian, namun disertai rasa dengki, yang tentu saja, Setan turut berperan dalam membidikkan panah 'Ain, hingga mengenai sasarannya.

Penyakit yang diderita anak-anak tidak semuanya bisa dideteksi dengan ilmu kedokteran. Ada juga sebab syar’i yaitu penyakit ‘ain. Sebagaimana pernah terjadi di zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Beliau pernah melihat anak perempuan di rumah Ummu Salamah istri beliau. Di wajah anak itu ada warna kehitaman. Beliau kemudian berkata kepada Ummu Salamah,“Ruqyahlah dia, karena dia terkena ‘ain.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Apakah Penyakit 'Ain Benar Adanya?

Secara hakiki Penyakit 'Ain itu benar adanya. Dari Ibnu Abbas Radhyallahu 'anhumma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“ Ain itu benar adanya, andaikan ada sesuatu yang dapat mendahului taqdir maka ‘ain akan mendahuluinya, dan apabila kalian diminta untuk mandi maka mandilah.” (HR. Muslim).

Penyakit ‘ain itu benar-benar ada dan bukan khurafat yang dihubung-hubungkan dengan pujian. Sebagaimana anggapan sebagian besar masyarakat Indonesia bahwa pujian kepada seorang anak akan menyebabkan sakit. Jadi bukan pujian yang menyebabkan dampak buruk bagi anak yang dipujinya, melainkan bermula dari pandangan mata sang pemujinya, baik pujian itu karena ada rasa iri atau karena benar-benar ada kekaguman.

Bagaimana Cara Kerja Penyakit 'Ain?

Ibnu Hajar berkata :"Sebagian orang merasa bingung, mereka bertanya: 'Bagaimanakah cara kerja 'ain sehingga bisa memudharatkan orang dari jarak yang jauh?', sudah banyak sekali orang yang tertimpa sakit dan kekuatannya melemah hanya karena pandangan mata, semua itu terjadi karena ALLAH menciptakan di dalam unsur ruh suatu kekuatan yang bisa memberikan pengaruh, dan karena pengaruh tersebut sangat berkaitan dengan mata maka pengaruh yang ditimbulkannya disebut al-ain (mata)

Sebenarnya bukan mata yang memberikan pengaruh akan tetapi yang sebenaranya terjadi adalah pengaruh ruh, maka pandangan yang keluar melalui mata seorang (yang hasad atau kagum) adalah panah maknawi yang jika mengenai suatu jasad yang tidak berperisai maka panah tersebut akan mempengaruhi badan dan jika tidak berpengaruh berarti ia tidak mengenai sasarannya akan tetapi kembali kepada pemiliknya, persis sama dengan panah biasa”.

Oleh karenanya, panah yang keluar dari mata adalah panah berupa ungkapan tentang sifat seseorang, ia adalah racun lisan, buktinya adalah seorang yang buta bisa menimpakan penyakit 'ain kepada orang lain, dan Setan yang selalu mengintai melahap ungkapan lisan yang tidak dibarengi dengan menyebut nama ALLAH sehingga bisa berpengaruh pada jasad orang yang didengki dengan izin ALLAH jika jasad tersebut tidak dibentengi (dengan Dzikir dan Wirid).


Bagaimana Upaya Orang Tua Agar Anak Terhindar Dari Penyakit 'Ain?

1. Hendaklah orang tua membiasakan diri mereka membentengi anak-anaknya dari bahaya ‘ain dengan ruqyah-ruqyah (bacaan-bacaan) yang diajarkan dalam Islam. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi shallallahu allaihi wa sallam memohon perlindungan ALLAH untuk Hasan dan Husain dengan doa :

أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“U’idzukuma bi kalimaatillaahit taammati min kulli syaithonin wa haamatin wa min kulli ‘ainin laamatin.”

"Aku berlindung kepada ALLAH untuk kalian berdua dengan kalimat - kalimat ALLAH yang sempurna dari segala syaitan, binatang yang berbisa dan pandangan mata yang jahat." (HR. Abu Daud)

2. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Imam Ibnul Qoyyim dalam Zadul Ma’ad 4/159, hendaknya para orang tua tidak menampakkan suatu kelebihan yang menakjubkan yang dimiliki anak-anaknya yang dikhawatirkan akan mengundang rasa iri atau kedengkian orang yang melihatnya. Lalu Ibnu qoyyim menukil atsar dari Imam Baghowi bahwasanya pernah suatu ketika Utsman bin Affan Radhyallahu 'anhu melihat seorang anak kecil yang sangat elok rupanya lagi menawan, kemudian Ustman berkata, “Tutupilah (jangan ditampakkan) lubang dagu (yang membuat orang takjub) pada anak itu.” Maka keadaan seperti itu sangat dikhawatirkan akan terjadinya pengaruh buruk ‘ain. Lebih-lebih kalau ada orang yang terkenal mempunyai sifat iri dan dengki.

3. Hendaklah para orang tua tidak berlebihan menceritakan kelebihan - kelebihan atau kebaikan - kebaikan anaknya yang tidak dimiliki anak-anak lain, sehingga mengundang rasa iri dan dengkii siapa saja yang mendengarnya, kemudian berusaha melihatnya, hingga ALLAH menakdirkan terjadinya pengaruh buruk ‘Ain tersebut.

Upaya Apa Yang Harus Ditempuh Jika Anak Tertimpa Penyakit 'Ain?

1.) Memandikan Pelaku ‘Ain

Jika telah diketahui pelaku ‘Ain-nya, maka perintahkanlah ia agar mandi kemudian air yang dipakai mandi tersebut diambil dan disiramkan kepada orang yang terkena ‘Ain dari arah belakangnya.

Dari Umamah bin Sahl bin Hunaif, bahwasannya ayahnya telah menceritakan kepadanya : Bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam pergi bersamanya menuju Makkah. Ketika sampai di satu celah bukit Kharar di daerah Juhfah, maka Sahl bin Hunaif mandi. Ia adalah seorang yang yang berkulit sangat putih dan sangat bagus. Maka ‘Amir bin Rabi’ah - kerabat Bani ‘Adi bin Ka’b – memandangnya ketika ia sedang mandi. ‘Amir berkata : ‘Aku belum pernah melihat seperti sekarang, juga tidak pernah melihat kulit wanita perawan bercadar’. Maka tiba-tiba Sahl jatuh terguling (karena sakit. Maka datag Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dan dikatakan kepada beliau : “Wahai Rasulullah, apa kira-kira yang terjadi pada Sahl ? Ia (Sahl) tidak bisa mengangkat kepalanya dan sekarang ia belum juga sadar”. Kemudian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bertanya : “Apakah ada seseorang yang kalian curigai ?”. Mereka berkata : “Amir bin Rabi’ah telah memandangnya”. Kemudian Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam memanggilnya lalu memarahinya dan bersabda : ‘Mengapa salah seorang diantara kalian hendak membunuh Saudaranya? Mengapa ketika kamu melihat sesuatu hal yang menakjubkanmu, kamu tidak memberkahi ?”. Kemudian beliau berkata kepadanya : “Mandilah untuknya !”. Kemudian ‘Amir mencuci mukanya, kedua tangannya, kedua sikunya, kedua lututnya, jari-jari kedua kakinya, dan bagian dalam kainnya di dalam bejana. Kemudian (air bekas mandi itu) disiramkan kepadanya (Sahl) oleh seseorang ke kepalanya dan punggungnya dari arah belakangnya. Kemudian bejana tersebut ditumpahkan isinya di belakangnya. Maka setelah hal itu dilakukan, Sahl kembali bersama orang-orang dalam keadaan tidak kurang suatu apa (sehat kembali). ” (HR. Ahmad, Malik, dan Nasa’i)

Bisa juga pelaku ‘Ain cukup berwudhu saja dan kemudian air bekas wudhunya dipakai mandi oleh orang yang terkena ‘Ain.

Dari ‘Aisyah radliyallaahu ‘anhu ia berkata : “Orang yang melakukan ‘Ain diperintahkan agar berwudlu kemudian orang yang terkena ‘Ain mandi dari air (bekas wudlu tadi)” (HR. Abu Dawud)

At-Tirmidzi menjelaskan : ”Pelaku ‘ain diperintahkan untuk mandi dengan menggunakan air dalam baskom. Lalu meletakkan telapak tangannya di mulut dan berkumur-kumur, lalu disemburkan ke dalam baskom tersebut. Baru setelah itu membasuh wajahnya dengan air dalam baskom tersebut, lalu memasukkan tangan kirinya dan mengguyurkan air ke lutut kanannya dengan air baskom tersebut. Kemudian memasukkan tangan kanannya dan menyiramkan air baskom itu ke lutut kirinya. Baru kemudian membasuh tubuh di balik kain, namun baskom itu tidak usah diletakkan di atas tanah atau lantai. Setelah itu sisa air diguyurkan ke kepala orang yang terkena ‘ain dari arah belakang satu kali guyuran.

2.) Meruqyahnya dan Meletakan tangan ke atas kepala penderita ‘Ain dengan membaca :

بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ اللهُ يَشْفِيْكَ بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ

“Dengan nama ALLAH, aku meruqyahmu dari setiap sesuatu yang menyakitimu dan dari kejelekan setiap jiwa atau mata yang dengki. ALLAH-lah yang menyembuhkanmu. Dengan nama ALLAH aku meruqyahmu” (HR. Muslim)

بِسْمِ اللهِ يُبْرِيْكَ وَمِنْ كُلِّ دَاءٍ يَشْفِيْكَ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ وَمِنْ شَرِّ ذِيْ عَيْنٍ

“Dengan nama ALLAH, mudah-mudahan Dia membebaskanmu, dari setiap penyakit, mudah-mudahan Dia akan menyembuhkanmu, melindungimu dari kejahatan orang dengki jika dia mendengki dan dari kejahatan setiap orang yang mempunyai ‘Ain (mata dengki)” (HR. Muslim)

3.) Meletakkan tangan di bagian atas yang sakit dan meruqyah dengan
QS. Al-Ikhlash, Al-Falaq, dan An-Naas, Ayat Kursi, bagian penutup surat al - Baqarah (dua ayat terakhir), serta mendo'akan dengan do'a ruqyah yang syar'i.

4.) Membacakan pada air (dengan bacaan –bacaan ruqyah yang syar’i) disertai tiupan, dan kemudian meminumkan pada penderita,dan sisanya disiramkan ke tubuhnya. Hal itu pernah dilakukan Rasulullah shollallhu alaihi wa sallam kepada Tsabit bin Qois. (HR. Abu Daud)

5.) Dibacakan (bacaan) pada minyak dan kemudian minyak itu dibalurkan. (HR Ahmad).
Jika bacaan itu dibacakan pada air zam-zam,maka yang demikian itu lebih sempurna jika air zam-zam itu mudah diperoleh atau kalau tidak, boleh juga dengan air hujan.
Sunah-sunah ketika memandang takjub terhadap sesuatu
1. Mendoakan keberkahan kepada apa yang dilihatnya

Dari Amir bin Robi’ah Radhiyallahu 'anhu :

Rasullullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda : “Jika salah seorang dari kalian melihat sesuatu yang menakjubkan dari saudaranya, pada dirinya atau pada hartanya, maka doakan keberkahan padanya, karena sesungguhnya penyakit ain itu haq (benar). (HR Ahmad).

Di antara cara mendoakan keberkahan terhadap apa yang dilihatnya adalah :

اللَّهُمَّ بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ

"Ya ALLAH Semoga ALLAH memberikan berkah padanya”

اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَيْهِ

"Ya ALLAH berkahilah atasnya”

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَهُ

"Ya ALLAH Berkahilah Baginya "

2. Hendaknya Mengucapkan :

مَا شَاءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

“Sungguh atas kehendak ALLAH - lah semua ini terwujud”

Kesalahan - kesalahan Orang Tua Ketika Anak Terkena Penyakit 'Ain

Meletakkan gunting di bawah bantal si bayi dengan keyakinan itu akan menjaganya. Sungguh ini termasuk kesyirikan karena menggantungkan sesuatu pada yang tidak dapat memberi manfaat atau menolak bahaya.

Mengalungkan anak dengan Jimat, Penangkal Tolak Bala, dan lain sebagainya. Ini juga termasuk perbuatan syirik dan hanya akan melemahkan si anak dan orang tua karena berlindung pada sesuatu selain ALLAH Subhanahu wa Ta’ala. Dan sungguh, amat dashyat ancaman bagi Pelaku Syirik. Yaitu Dosa Besar Menyekutukan ALLAH dengan selainNya, serta tidak akan diampuni hingga Pelakunya benar - benar bertaubat.

Apakah Memajang Foto Di Facebook Dapat Menyebabkan Penyakit 'Ain?

Hadits Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif di atas menunjukkan bahwa orang yang terkena penyakit ‘ain karena dipandang secara langsung. Adapun apakah mungkin terkena penyakit ‘ain jika dipandang melalui fotonya atau gambarnya maka kami belum mengetahui penjelasan ulama akan hal tersebut, silakan ditanyakan kepada para Ustadz lainnya. Akan tetapi membuat gambar - gambar bernyawa apakah yang dibuat oleh tangan maupun mesin adalah terlarang berdasarkan keumuman dalil diharamkannya gambar bernyawa tanpa memberikan pengecualiaan untuk gambar yang dibuat oleh mesin. Berdasarkan banyak hadits, diantaranya,

“Dari Aisyah radhiyallahu’anha, seorang istri Nabi shallallahu’ala ihi wa sallam, bahwasannya beliau mengabarkan kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, bahwa beliau telah membeli bantal yang padanya terdapat gambar-gambar bernyawa, ketika Rasulullah shallallahu’ala ihi wa sallam melihatnya, maka beliau hanya berdiri di pintu, tidak mau memasuki rumah. Aisyah pun mengetahui ketidaksukaan Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam yang tergambar pada wajah beliau, Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah, aku kembali kepada ALLAH dan Rasul-Nya, apakah dosaku?” Beliau bersabda, “Untuk apa bantal ini?” Aisyah menjawab, “Aku belikan untuk engkau duduk di atasnya dan bersandar padanya.” Maka Rasulullah shallallahu’ala ihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya para pemilik gambar-gambar ini akan diazab pada hari kiamat dan dikatakan kepada mereka: Hidupkan yang telah kalian ciptakan.”

Dan Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya rumah yang terdapat padanya gambar-gambar bernyawa tidak akan dimasuki oleh malaikat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Sebagai bentuk kehati - hatian, sebaiknya tidak memajang foto Bayi, anak - anak, maupun Wanita di Facebook.

Sikap Terbaik Dalam Menyikapi Bahaya 'Ain

Perlulah kita selalu mengingat, bahwa sekalipun kita mengetahui bahaya ‘ain memiliki pengaruh besar dan berbahaya, namun tidaklah semua dapat terjadi kecuali dengan ijin ALLAH Subhanahu wa Ta’ala. Dan kita sebagai orang Islam tidaklah berlebihan dalam segala sesuatu.

Termasuk dalam masalah ‘ain ini, maka seseorang tidak boleh berlebihan dengan menganggap semua kejadian buruk berasal dari ‘ain, dan juga tidak boleh seseorang menganggap remeh dengan tidak mempercayai adanya pengaruh ‘ain sama sekali dengan menganggapnya tidak masuk akal. Ini termasuk pengingkaran terhadap hadits-hadits shahih Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam.

Sikap terbaik bagi seorang muslim adalah berada di pertengahan, yaitu mempercayai pengaruh buruk ‘ain dengan tidak berlebihan sesuai dengan apa yang dikabarkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Wallahu a’lam bishawab.
Sumber: http://www.kabarmakkah.com/2015/12/kupas-tuntas-tentang-ain-pandangan.html

Awas..!!!! ini ciri-ciri anda terkena penyakit 'Aain (Pandangan Jahat)

Awas!! Ini Ciri-ciri Anda Terkena Penyakit 'Ain (Pandangan Jahat)
Bagaimana Cara Mengetahui Seseorang Terkena 'Ain? Kenalilah tanda dan ciri ciri orang yang terkena penyakit Ain, sebagaimana dijelaskan di bawah ini,

 Ciri-ciri Terkena Penyakit 'Ain


A. Pada Orang Dewasa Yang sehat Jasmani

1. Ngantukan dan selalu ingin tidur

2. Kerjanya ingin “ngulet” seperti orang yang baru bangun tidur

3. Rasa lemah dan berat di bagian tubuh secara menyeluruh atau di salah satu bagian dari kedua betis

4. Banyak mengeluarkan keringat, terutama di daerah kening dan punggung

5. Orang yang dipandang sering merasa mual dan muntah tanpa sebab

6. Mengalami rasa mulas yang berkepanjangan dan diare tanpa sebab medis

7. Banyak mengeluarkan air liur dan terkumpul di mulut

8. Banyak bersendawa

9. Orang yang kena pandang kadang sering ingin merasa menangis tanpa sebab

10. Rasa dingin di ujung-ujung bagian tubuh, terutama tangan dan kaki

11. Rasa cekot-cekot di bagian ujung tubu

12. Rasa gatal di seluruh tubuh atau di sebagian saja

13. Denyut jantung tak beraturan dan terkadang berdegup sangat kencang

14. Rasa panas di badan, seperti demam, dan kadang hanya pada di bagian ujung tubuh saja

15. Mata berkedip cepat, tidak kuat melek lama

16. Melihat banyak mata memandang ke arahnya, baik di dalam mimpi maupun ketika sadar

17. Ketika mendengar ayat-ayat al-Qur’an, terutama ayat ruqyah, ia akan sering menguap dengan mengularkan air mata

18. Nyeri di bagian punggung bawah dan rasa berat di kedua pundak

19. Marah yang tak wajar, stress tanpa sebab, galau dan gundah tanpa sebab, dan yang semacamnya

20. Sangat sulit konsentrasi dalam pekerjaan dan pelajaran

21. Mogok kerja atau mogok masuk kelas tanpa alasan yang jelas

22. Tidak bisa berdiam diri, kadang kaki selalu ingin gerak

23. Insomnia, Tak bisa tidur di malam hari

24. Tidak betah di rumah, seakan terpenjara dan tersiksa di dalam rumah, atau malah sebaliknya

25. Sering bermimpi yang berkaitan dengan mata, atau dalam kasus lain berupa ular

26. Kepala sering pusing

27. Wajah yang menguning

28. Sering mengeluarkan banyak keringat padahal tak beraktifitas

29. Tidak mempunyai nafsu makan

30. perasaan takut yang tidak normal, marah dan temperamental yang berlebihan, sedih dan sempit di dalam dada.

Tanda - tanda terkena penyakit Ain diatas terkadang ada pada korban, baik semua maupun sebagian, tergantung pada kekuatan 'ain trsebut dan banyaknya orang yang menyebabkan penyakit 'ain.

B. Pada Bayi, Balita dan Anak - anak

1.) Tangisan yang tidak wajar yang tidak kunjung henti

Sayyidah Aisyah Radhiyallahu 'anha berkata : “Suatu ketika Nabi masuk (rumahnya) kemudian mendengar bayi sedang menangis. Beliau berkata,”Mengapa bayi kalian menangis? Mengapa tidak kalian bacakan ruqyah - ruqyah (supaya sembuh) dari penyakit ‘ain?) (Shahihul jami’ 988 n0.5662)

2.) Kejang-kejang tanpa sebab yang jelas
3.) Tidak mau menyusu kepada ibunya tanpa sebab yang jelas
4.) Kondisi tubuh yang sangat kurus kering

Dari Jabir Radhiyallohu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam memberi rukhshoh (keringanan) bagi anak-anak Ja’far memakai bacaan ruqyah dari sengatan ular. Beliau berkata kepada Asma’ binti Umais,”Mengapa aku lihat badan anak-anak saudaraku ini kurus kering? Apakah mereka kelaparan?” Asma’ menjawab : “Tidak, akan tetapi mereka tertimpa ‘Ain.” Kata beliau, ”Kalau begitu bacakan ruqyah bagi mereka!" (HR Muslim, Ahmad dan Baihaqi).

Sumber: http://www.kabarmakkah.com/2015/12/awas-ini-ciri-ciri-jika-anda-terkena-ain.html

Tuesday, 15 December 2015

Nasib Para Pemain ‘Meteor Garden,' Kemana Mereka Sekarang?

Nasib Para Pemain ‘Meteor Garden,' Kemana Mereka Sekarang?

Nasib Para Pemain ‘Meteor Garden, Kemana Mereka Sekarang?

Feed - Ada yang masih ingat dengan serial televisi ‘Meteor Garden’? Hampir satu dekade drama televisi Taiwan ini menghiasi layar kaca Tanah Air. Drama yang diangkat dari manga atau komik Jepang berjudul ‘Hana yori Dango’ itu pertama kali tayang di Indonesia tahun 2001.
Sejak saat itu, drama yang dibintangi oleh Jerry Yan, Vic Zhou, Vanness Wu, Ken Chu, dan Barbie Hsu tersebut terus meroket dan digandrungi para muda-mudi. Lalu, bagaimana penampilan para pemerannya sekarang? Setelah 14 tahun, ini wajah mereka sekarang.

Jerry Yan
Nasib Para Pemain ‘Meteor Garden, Kemana Mereka Sekarang?
via abs-cbn.com

Jerry Yan menjadi populer ketika memainkan peran sebagai Dao Ming Si di serial drama ‘Meteor Garden.' Karakternya dikenal sebagai pemimpin kelompok F4, yang terdiri dari empat siswa kaya, berpengaruh, dan tampan.
Kini, setelah F4 berakhir, Yan melanjutkan karier solo sebagai penyanyi dan aktor. Sejak tahun 2003, ia telah merilis album rekaman dan membintangi sejumlah serial drama seperti ‘In Love We Trust’.

Vic Zhou
Nasib Para Pemain ‘Meteor Garden, Kemana Mereka Sekarang?
via abs-cbn.com

Di serial ‘Meteor Garden’ Vic Zhou berperan sebagai Hua Ze Lei, salah satu anggota F4 yang bersuara lembut. Dia adalah karakter yang paling baik dari empat anggota lainnya. Dan, Vic Zhou lah karakter yang terlihat jatuh cinta dengan Shan Cai.
Sekarang, Zhou telah muncul di berbagai drama Taiwan seperti "Mars" dan "Black and White." Dan, tahun 2013 lalu, ia dinobatkan sebagai aktor terbaik di Golden Bell Awards untuk penampilannya dalam serial TV berjudul ‘Home.'

Van Ness Wu
Nasib Para Pemain ‘Meteor Garden, Kemana Mereka Sekarang?
via abs-cbn.com

Pada saat itu Van Ness Wu berperan sebagai Mei Zuo, seorang pria yang digilai gadis-gadis cantik. Mei Zuo memiliki keberanian besar untuk melindungi teman-temannya dan Shan Cai.
14 tahun berlalu, Wu kini terus bertindak dalam film, drama televisi, dan juga merilis album. Dia juga memiliki bisnis perhiasan yang bernama 3.V.O.7. Dan, menurut The Straits Times, Wu telah menikah dengan Arissa Cheo, putri seorang pengusaha kaya Singapura.

Ken Chu
Nasib Para Pemain ‘Meteor Garden, Kemana Mereka Sekarang?
via abs-cbn.com

Setelah lepas dari drama serial ‘Meteor Garden’, pria kelahiran 15 Januari 1979 ini memulai karir solonya sebagai penyanyi dan aktor.

Barbie Hsu
Nasib Para Pemain ‘Meteor Garden, Kemana Mereka Sekarang?
via abs-cbn.com

Shan Cai karakter yang lemah lembut dan pekerja keras dengan kepribadian yang kuat. Orangtuanya selalu berharap dia menemukan seorang pria kaya yang ia bisa dinikahinya. Kini, Shan Cai sudah menikah dengan pengusaha Cina, Wang Xiaofei. Mereka mengikat janji suci pada Maret 2011.

sumber: http://feed.id/article/nasib-para-pemain-meteor-garden-kemana-mereka-sekarang-151215p.html

Wednesday, 9 December 2015

Tata Cara Mengerjakan Shalat Dhuha, Niat dan Doanya Lengkap

Tata Cara Mengerjakan Shalat Dhuha, Niat dan Doanya Lengkap – Assalamualaikum Wr Wb, Allhammdulillahirobil allaamin kami panjatkan syukur kita kepada Sang Maha Besar Allah SWT, sehingga dalam kesempatan ini kami masih bisa memberikan artikel artikel tuntunan shalat, dalam artikel kali ini yang akan kita bahas tentang Cara Mengerjakan shalat Dhuha.